Pages - Menu

Jumat, 31 Januari 2014

Replika Pesawat Boeing 777 Ini Terbuat dari Kertas Manila

Pertolongan Pertama Jika Keracunan Makanan

keracunan makanan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Efek yang dirasakan dari sakit perut, mual, diare dan muntah pun akan dialami penderita keracunan.


Tapi jika kamu mengalami atau orang terdekat mengalaminya ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan. Gejala yang umum ketika keracunan makanan adalah muntah disertai pusing dan dehidrasi, lantas bagaimana mengobati? Berikut ini adalah cara sederhana pengobatan alami keracunan makanan:

1. Minum teh campur madu

Teh merupakan salah satu cara untuk mengatasi keracunan makanan. Kamu bahkan bisa minum the peppermint dengan menambahkan beberapa tetes kemangi dan madu, hal tersebut mampu menyembuhkan infeksi pada perut.


2. Minum jahe campur madu

Selain teh, minum air jahe yang dicampur dengan madu juga bisa mengurangi peradangan dan nyeri pada perut. Bahkan air jahe dicampur madu merupakan salah satu cara mudah untuk mengobati keracunan makanan.


3. Minum jus lemon

Sifat asam lemon merupakan obat yang efektif untuk mengatasi keracunan makanan. Mengonsumsi tiga sampai empat gelas jus lemon ditambah dengan sedikit garam akan menambah khasiat dari minuman ini.


4. Makan pisang dan apel

Selain minuman, ternyata buah pisang dan apel merupakan buah kaya akan enzim yang menghambat pertumbuhan bakteri penyebab dari keracunan makanan. Selain itu, makan buah pisang dan apel juga membantu pemulihan diare lebih cepat dan mengurangi sakit perut.


5. Minum air putih

Pastikan minum banyak air putih, karena akan membuat tubuh bertenaga dan meringankan kondisi keracunan makanan. Bahkan, minum air dapat membantu mengatasi rasa mual. Bahkan minum banyak air putih membantu tub

Kehidupan di Bumi Berasal Dari Mars?


Khayalan masyarakat kuno bahwa manusia berasal dari mars, kini mendapat dukungan ilmuwan. Hipotesa ini terkait dengan riset terbaru tentang Mars yang sebenarnya merupakan planet yang lebih baik bagi mahluk biologis miliaran tahun silam dibandingkan Bumi saat itu.

Setidaknya, demikianlah teori Prof Steven Benner pada Goldschmidt Meeting di Florence, Italia. Kondisi ini dibuktikan dalam pembentukan molekul kehidupan pertama di mana lingkungan yang lebih kering di Mars merupakan faktor penting bagi terciptanya kehidupan.
 

"Kondisi Mars lebih mendukung kehidupan pada miliaran tahun silam," ujar Prof Benner.

Para ilmuwan sejak lama berusaha mengetahui bagaimana atom bisa membuat tiga komponen molekul penting pertama yang dibutuhkan organisme hidup, yaitu RNA, DNA dan protein. Molekul yang membentuk materi genetik jauh lebih kompleks dibandingkan dengan kimia (karbon) organik "pra-biotik" primordial yang diduga muncul di Bumi lebih dari tiga miliar tahun lalu.

Sedangkan RNA (ribonucleic acid) adalah yang pertama terbentuk. Namun menurut Prof Benner, RNA membutuhkan mineral tertentu yang tidak ada di Bumi tapi banyak terdapat di Mars.

Hal itu bisa mengindikasikan bahwa kehidupan berawal di Planet Merah sebelum pindah ke bumi melalui meteorit. Gagasan tersebut sebelumnya pernah dicetuskan ilmuwan lain, tetapi mereka tidak bisa memberikan bukti. Sedangkan ide Prof Benner telah memberikan aspek baru pada teori bahwa manusia sesungguhnya merupakan makhluk Mars.

 "Mars jauh lebih kering dari Bumi dan lebih teroksidasi. Semakin banyak bukti bahwa kita semua adalah mahluk Mars," sambung guru besar dari Westheimer Institute of Science and Technology di Gainesville, AS itu.

Lingkungan yang lebih kering di Mars merupakan faktor penting bagi terciptanya kehidupan. "Mars jauh lebih kering dari Bumi dan lebih teroksidasi. Semakin banyak bukti bahwa kita semua adalah mahluk Mars; bahwa kehidupan dimulai dari Mars dan datang ke Bumi melalui batu," tegasnya.

"Kita sangat beruntung karena bisa berakhir di sini, jika nenek moyang hipotetis kita tetap tinggal di Mars, mungkin tidak akan pernah ada cerita untuk dikisahkan," pungkasnya.

Bagaimana menurut Anda?

Inilah 10 Spesies Makhluk Hidup Tertua yang Pernah Ditemukan di Bumi

Semua hewan dan tumbuhan yang hidup hingga saat ini adalah makhluk-makhluk yang sudah berhasil hidup dan beradaptasi selama jutaan tahun lalu.

Bahkan sampai sekarang pun, masih ada banyak hewan-hewan prasejarah yang masih hidup. Sebut saja contohnya paus atau komodo. Dua hewan tersebut dipercaya hidup di era dinosaurus menguasai bumi Namun, terdapat 10 makhluk hidup lain yang berumur lebih tua dari dua hewan tersebut.


10. Semut Martialis Heureka (120 juta tahun)


Walaupun termasuk salah satu hewan tertua di bumi, namun semut ini baru ditemukan oleh manusia modern pada tahun 2000 lalu di hutan hujan Amazon, dekat Manaus, Brasil.

Semut ini sempat menghebohkan peneliti karena tak ada matanya, alias buta. Jenis semut yang tanpa mata dan memiliki warna krem ini merupakan keluarga baru dari Martialinae.

Begitu anehnya semut ini hingga dijuluki "Semut dari planet Mars" atau dalam bahasa latinnya Martialis heureka (Ant from Mars) yang kemudian menjadi namanya.

Dan sangat mengagumkan, walau tanpa mata dan hanya dengan mengandalkan kedua sungut antenanya, turunan semut spesies ini dapat beradaptasi dan bisa bertahan hidup sejak lebih dari seratus juta tahun yang lalu.


9. Ikan Sturgeon (200 juta tahun)


Ikan jenis Sturgeon adalah nama umum dari 26 spesies ikan dalam keluarga Acipenseridae, termasuk genus Acipenser, Huso, Scaphirhynchus dan Pseudoscaphirhynchus.

Keluarga dari ikan bertulang tertua ini mempunyai habitat hidup di sungai, danau dan pantai sub-tropis, iklim sedang dan sub-arktik. Sturgeon dapat dijumpai di sekitar Amerika Utara.

Menurut para ahli, dulunya kemungkinan ikan ini memiliki tubuh yang besar, namun dikarenakan evolusi maka menyusut sampai dengan bentuk seperti sekarang.


8. Hewan Laut Horseshoe Shrimp (200 juta tahun)


Horseshoe Shrimp adalah satu-satunya spesies di muka bumi yang tidak mengalami evolusi atau perubahan bentuk sejak 200 tahun lalu. Dari fosil yang ditemukan dan bentuknya sekarang, hewan yang bernama latin Cephalocarida ini juga masih tetap sama.


7. Tumbuhan Ginkgo Biloba (270 juta tahun)


Spesies tunggal dari salah satu divisio anggota tumbuhan berbiji terbuka ini dapat ditemui di mana saja karena ruang hidupnya tersebar luas di seluruh dunia. Dari fosil yang pernah ditemukan dan bentuknya sekarang, Ginkgo biloba tumbuhan ini tidak mengalami perubahan sama sekali. Diperkirakan, tumbuhan ini hidup sejak periode Permian.


6. Ikan Coelacanth


Kata Coelacanth diambil dari bahasa Yunani yang berarti duri berongga. Walaupun sedikit, namun sampai sekarang ikan ini masih hidup di Indonesia, Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan Afrika Selatan. Menurut penjelasan di Wikipedia, Coelacanth memiliki sekitar 120 spesies yang diketahui berdasarkan fosilnya.


5. Horseshoe Crab atau Belangas atau Mimi Hitam


Diyakini bahwa hewan ini mulai muncul sejak periode Ordovician atau periode Paleozoikum. Dan menurut para ahli, horseshoe crab jauh lebih mendekati keluarga kalajengking dibandingkan keluarga dari kepiting.

Selain itu, para ahli juga memberikan kesimpulan bahwa Belangas adalah hewan yang memiliki umur lebih tua daripada dinosaurus tertua. Hewan ini dapat hidup di air dan di darat.


4. Nautilus (500 juta tahun)


Nautilus disebut juga living fossil atau fosil hidup karena banyak arkeolog yang menemukan fosil hewan ini di bebatuan, namun sampai sekarang Nautilus masih dapat ditemui di perairan Indo-Pasifik.

Menurut para ahli, di era dinosaurus, hewan ini memiliki beragam varian, dikarenakan banyak faktor, sekarang ini silsilah keluarga Nautilus yang tersisa hanya cephalopoda atau cumi-cumi saja.


3. Jellyfish atau Ubur-Ubur (505 juta tahun)


Ubur-ubur adalah hewan laut yang termasuk dalam kelas Scyphozoa dan tergolong dalam keluarga Cnidaria atau Coelenterata. Tubuhnya berbentuk payung berumbai, dapat membuat gatal pada kulit bila tersentuh. Tercatat ada sekitar 1.800 jenis ubur-ubur di dunia.

Jenis ubur-ubur yang paling berbahaya adalah dari kelompok Cubozoa. Sengatan tentakelnya bisa menimbulkan kematian. Ubur-ubur yang paling mematikan dari kelompok ini adalah ubur-ubur Irukandji, yang ukurannya kecil. Ubur-ubur ini hidup di sekitar pantai Australia.

Hewan ini sangat susah untuk menjadi fosil ketika mati dikarenakan tubuhnya yang tipis dan lunak. Namun, pernah ditemukan sebuah fosil yang diyakini adalah Ubur-ubur purba beberapa tahun lalu.


2. Sponge atau Porifera (580 juta tahun)


Porifera atau spons atau hewan berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana. Seperti halnya Cyanobacteria, para peneliti mempunyai asumsi bahwa Sponge adalah salah satu makhluk hidup yang ada sejak awal hewan di darat, air dan udara muncul.

Fosil Sponge tertua yang pernah ditemukan adalah berusia sekitar 540 juta tahun di sebuah batu di Australia. Sponge juga mirip Ubur-ubur yang susah untuk menjadi fosil karena karakteristik tubuhnya.


1. Cyanobacteria (3,8 miliar tahun)


Para peneliti mempunyai asumsi bahwa Cyanobacteria adalah makhluk hidup pertama yang hidup di bumi. Cyanobacteria, dikenal pula sebagai sianobakteri(a), bakteri biru-hijau, ganggang biru-hijau (Cyanophyceae), serta ganggang biru, adalah filum (atau divisi) bakteri autotrof fotosintetik.

Jejak fosilnya telah ditemukan berusia 3,8 miliar tahun. Kelompok bakteri ini sekarang adalah salah satu kelompok terbesar dan terpenting di bumi. Makhluk ini hidup di sulfur dan gas metan yang tersebar merata hampir di seluruh tempat di awal bumi terbentuk.

Walaupun kecil, namun Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau ini merupakan salah satu kelompok terpenting dalam rantai ekosistem makhluk hidup di bumi. Cyanobacteria dapat ditemui di laut atau samudera, perairan tawar, di permukaan batu sampai di tanah.


Kesimpulan

Itulah 10 hewan paling tua yang masih hidup di Bumi hingga kini sejak ratusan juta tahun bahkan milyaran tahun lalu. Dari semua hewan tersebut, adakah dari mereka yang berevolusi hingga bentuknya berubah, bahkan jadi bentuk hewan lain? Tidak ada.

Inilah bukti nyata, dari fosilnya hingga hewannya sendiri masih dapat saling dibandingkan (compare) dan terbukti bahwa memang mereka tidak berubah menjadi spesies lain. Dan ini bukan suatu teori, ini adalah bukti bahwa makhluk hidup hanya dapat beradaptasi dan bukannya berevolusi menjadi makhluk lain.

Iya, makhluk hidup hanya beradaptasi, bukan berevolusi dari makhluk satu sel atau bersel tunggal hingga dapat menjadi trilyunan sel dengan organ yang ribet dan kompleks, seperti manusia.

Tidal Bore, Fenomena Ombak Besar Melawan Arus Sungai

Tidal Bore adalah merupakan fenomena alam yang langka di mana arus pasang laut menciptakan gelombang air yang bergerak di sepanjang sungai atau teluk sempit menyebabkan air mengalir melawan arus sungai.


Tidal Bore terjadi di relatif sedikit lokasi di seluruh dunia, karena agar Tidal Bore terjadi, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi :
  1. -Sungai harus dangkal yang memiliki outlet sempit ke laut dan teluk berbentuk corong yang luas.
  2. -Teluk juga harus memiliki selisih ketinggian pasang dan surut yang besar, biasanya lebih dari 6 meter selisih antara ketinggian air saat pasang dan saat surut.

Bentuk seperti corong tidak hanya meningkatkan rentang pasang surut, tetapi juga dapat mengurangi durasi banjir pasang, turun ke titik di mana banjir muncul sebagai peningkatan mendadak dalam level air.

Pororoca di Sungai Amazon

Sementara air pasang biasanya stabil kedatangannya dalam hitungan jam, Tidal Bore kurang dapat diprediksi. Perkembangan Tidal Bore tergantung pada sejumlah faktor, termasuk angin dan kedalaman sungai yang dapat berubah antar musim.

Tidal Bore dapat terjadi setiap hari, seperti Tidal Bore di Sungai Batang di Malaysia, yang disebut Benak. Tidal Bore lainnya, seperti Pororoca, di sungai Amazon di Brasil, terjadi selama pasang musim semi.

Tidal Bore terbesar di dunia terjadi di sepanjang Sungai Qiantang di Hangzhou, Cina, di mana pasang mencapai hingga 30 kaki dan berjalan dengan kecepatan 40 kilometer per jam.

Deru gelombang pasang dapat didengar selama berjam-jam sebelum bore muncul diatas sungai, dan air sungai tetap meningkat selama beberapa jam setelah bore berlalu.

Dikenal secara lokal sebagai Silver Dragon, Tidal Bore ini terjadi selama musim semi, setiap bulan purnama, tetapi yang terkuat terjadi di musim gugur.

Selama periode ini, Festival menonton gelombang yang berjalan diatas sungai diadakan dan menarik hingga 170.000 pengunjung dan telah dirayakan selama ratusan tahun. Memang, fenomena yang disebut Silver Dragon ini adalah Tidal Bore tertua yang diketahui sejak tahun 1056 M.

Tidal Bore di sungai di sungai Ribble Lancashire 
sepanjang bagian antara pintu masuk ke Sungai Douglas dan Preston


Pororoca adalah Tidal Bore yang signifikan lainnya yang terjadi di sungai Amazon. Fenomena yang terjadi antara Februari dan Maret ini menyebabkan gelombang hingga 4 meter dan berjalan hingga 800 km ke pedalaman hulu Amazon dan sungai yang berdekatan. Namanya berasal dari bahasa Tupi asli, yang jika diterjemahkan menjadi "Gemuruh Besar".

Tidal Bore bisa sangat kejam, dan banyak tidal bore telah memiliki reputasi menyeramkan seperti tidal bore di Sungai Seine (Prancis), Sungai Petitcodiac (Canada) dan Sungai Colorado (Meksiko).

Di Cina, di sepanjang tepi Sungai Qiantang sejumlah kecelakaan tragis terjadi setiap tahun. Tidal Bore sering mempengaruhi pelayaran dan navigasi di zona Estuari (zona transisi antara lingkungan sungai dan laut), dan dapat menghancurkan satwa liar.

Tidal Bore di sungai Fergusson, New Brunswick.


Tidal Bore di Turnagain Arm, Alaska


Tidal Bore di Sungai Mersey di Hale, England



Gambar diatas menunjukkan sekelompok wisatawan China melarikan diri saat tidal bore menghantam tanggul di pinggir Sungai Qiangtang di Haining, provinsi Zhejiang, China timur pada tanggal 31 Agustus 2011. Sekitar 20 orang terluka ketika mereka tersapu air karena terlalu dekat dengan sungai saat melihat tidal bore tahunan.


Polisi dan warga berlarian saat gelombang dari Tidal Bore melewati penghalang di tepi Sungai Qiantang di Haining, Cina, pada tanggal 31 Agustus 2011.


Sebuah gelombang menghantam tanggul di sepanjang Sungai Qiantang pada tanggal 22 Agustus 2013 di Haining


Pengunjung berlarian dari tidal bore saat gelombang menghantam penghalang di tepi Sungai Qiantang, di provinsi Hangzhou Zhejiang, pada tanggal 25 Agustus 2013.


Para Peselancar menikmati Severne Bore di dekat Newnham sepanjang Sungai Severn pada tanggal 2 Maret 2010 di Gloucestershire, Inggris.


Sebuah pemandangan Severn Bore, menyapu menyusuri sungai Severn antara Stonebench dan Minsterworth, di Gloucestershire, Inggris, pada tanggal 3 September 1936. Pada saat itu gelombang mencapai ketinggian 20 meter.

Jumat, 24 Januari 2014

Pelajar ini Menciptakan Kaos Anti Noda


Pelajar dari San Francisco bernama Aamir Patel menciptakan Silic, kaos atau t-shirt antinoda. Bekas noda tumpahan minuman beralkohol maupun berwarna tidak akan menempel pada kaos, sekalipun Anda menumpahkannya dalam jumlah banyak.

Kemampuan antinoda ini berkat superhydrophobic nanotechnology, yang menggunakan struktur mikroskopis untuk menahan segala jenis cairan berbasis air dengan membentuk lapisan udara antara kain dan molekul cairan.

Seperti dilansir dari laman Mashable, Jumat, 20 Desember 2013, nama Silic diambil dari miliaran partikel silika yang melapisi kain. Bahkan keringat tak akan melekat pada pakaian bila Anda mengenakan Silic. Cairan tubuh akan menguap ke udara sehingga tidak menempel pada permukaan kain.

Proyek inovasi Patel ini diluncurkan melalui kampanye Kickstarter, dan telah mengumpulkan modal lebih dari US$ 60 ribu, atau tiga kali lipat dari modal awal sebesar US$ 20 ribu. Untuk desain kaos ini, Patel telah menggandeng mantan desainer ternama Vera Wang.

Pemesanan kaos akan mulai dikirimkan mulai Mei tahun depan. Selain itu, kaos ini juga akan dijual di toko-toko ritael secara luas. "Saya telah dihubungi oleh agen pengecer yang berharap bisa segera menjual kaos ini di toko," kata Patel kepada Mashable.

Ini Rahasianya Bisa Jalan di Atas Api


Atraksi berjalan di atas api belakangan marak jadi sajian wisata. Yang dipertunjukkan kemampuan melangkah di atas bara yang panas, seolah-olah perlu kesaktian khusus agar tak terluka. Sebenarnya siapapun bisa meakukannya, tapi bagaimana dan apa rahasianya?

Sebenarnya, atraksi tersebut tidak pernah menggunakan api yang benar-benar berkobar. Mereka menggunakan api yang berasal dari potongan kayu sehingga yang diinjak pelaku hanyalah arang yang berpijar.
 

Potongan-potongan kayu terdiri dari banyak senyawa karbon, beberapa molekul organiknya mudah menguap, termasuk menguapkan air. Ketika dipanaskan, molekul organik akan menguap karena panas yang dikeluarkan api akan menguapkan semua senyawa organik volatil (mudah menguap) dan air. Setelah terjadi pembakaran dan semua molekul organik menguap, yang didapatkan kemudian hanya senyawa karbon yang hampir murni dan karbon adalah salah satu unsur yang ringan.

Struktur karbon yang ringan merupakan penghantar panas yang buruk sehingga dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk dapat memindahkan panas dari bara ke kulit seseorang. Sebagai perbandingan, logam adalah penghantar panas yang cepat. Bara yang dihasilkan dari bahan logam dapat memindahkan panas dalam waktu seketika dan orang yang terkena bisa mendapat luka bakar yang parah.

Nah, demikianlah. Pelaku atraksi tidak berjalan di atas logam yang membara, melainkan berjalan di atas arang terbakar yang tertutup abu. Abu yang dihasilkan dari proses pembakaran juga bertindak sebagai penghambat panas atau lapisan isolator sehingga perpindahan panas ke kulit seseorang menjadi lebih lambat. 


Kenyataan itu bukan berarti tidak mungkin membakar sama sekali karena perpindahan panas masih mungkin terjadi. Karenanya, pelaku atraksi semacam itu akan berjalan dengan cukup cepat sehingga waktu kontak dengan arang akan lebih pendek dan kaki tidak akan mendapat panas yang cukup untuk membakar kulitnya.

Jadi, gabungan faktor daya hantar arang terhadap panas yang buruk, insulasi (penghalang panas) dari abu, dan waktu kontak yang pendek antara kaki dengan arang memungkinkan pelaku atraksi berjalan di atas api tanpa terluka.

Walau demikian, kamu harus berlatih dan sebaiknya langsung belajar di tempat atraksi bersama ahlinya. Penjelasan saat praktek akan lebih bermanfaat guna mengurangi risiko luka bakar.

Wow, Teleskop NASA Menangkap Gambar Tangan Tuhan


Teleskop NASA NuSTAR (Nuclear Spectroscopic Telescope Array) melihat fenomena unik dari sebuah bintang meledak.  Awan material yang muncul membentuk gambaran tangan - lihat foto - sehingga dijuluki: Tangan Tuhan.

Mungkin ini hanya peristiwa pareidolia. Bagaimanapun, kejadian langka ini mengundang decak kagum banyak orang.

 

Para ilmuwan tidak yakin apakah materi yang dikeluarkan benar-benar diasumsikan bentuk tangan, atau apakah interaksinya dengan partikel pulsar yang membuatnya tampak seperti itu.

"Kami tidak tahu apakah bentuk tangan adalah ilusi optik," Hongjun An, dari McGill University di Montreal, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Dengan NuSTAR, tangan itu terlihat lebih seperti kepalan, yang memberikan kita beberapa petunjuk."

Awan merah muncul di ujung jari adalah struktur terpisah yang disebut RCW 89. Para astronom percaya, angin pulsar mungkin memanaskan awan itu yang menghasilkan energi cahaya sinar X lebih rendah.

NuSTAR yang dilengkapi sinar X energi tinggi memungkinkan melakukan pengamatan lebih baik. Gambar terbaru ini menggambarkan sebuah nebula angin pulsar, yang diproduksi dari sisa-sisa padatan dari sebuah bintang yang meledak dalam supernova. Apa yang tertinggal adalah pulsar, yang disebut PSR B1509-58 (dipendekkan jadi B1509), yang berputar 7 kali per detik.

Ditemukan Koin Kuno, Sejarah Australia Wajib Ditulis Ulang

Lima koin kuno terbuat dari tembaga dan bertuliskan aksara Arab pernah ditemukan di Australia bagian utara dan bisa jadi akan memicu penulisan ulang sejarah Australia. Ini lantaran koin itu diperkirakan sudah ada sejak awal tahun 900-an dan diyakini berasal dari Afrika.


Surat kabar the Daily Mail melaporkan, sejarah tertulis mengenai Australia hanya bisa ditemukan pada 1606, ketika penjelajah dari Belanda mendarat di wilayah itu.

Namun, para peneliti dari Universitas Indiana, Amerika Serikat, ingin mengetahui bagaimana koin tembaga ribuan tahun itu bisa berakhir di sisi lain Samudera Hindia enam abad sebelum kedatangan para penjelajah itu.

Ian McIntosh

Pemimpin penelitian, yang merupakan ilmuwan asal Australia, Ian McIntosh mengatakan koin itu pertama kali ditemukan oleh seorang tentara bernama Maurie Isenberg pada tahun 1944.

Isenberg ditugaskan di Kepulauan Wessel, sebuah pulau tidak berpenghuni di sebelah utara pantai Australia, saat Perang Dunia II. Dia menemukan koin-koin itu terkubur di bawah pasir.

Pada 1979, Isenberg mengirimkan koin-koin itu ke sebuah museum Australia dan sekarang McIntosh ingin melakukan penyelidikan bagaimana koin itu bisa sampai di Negeri Kangguru itu.

Di waktu yang sama, Isenberg juga menemukan empat koin yang diperkirakan berasal dari zaman Kongsi Perdagangan Hindia-Timur (VOC), pada tahun 1690.

Penemuan ini turut mendukung klaim bahwa penjelajah Belanda sebetulnya telah menemukan Australia sebelum penjelajah asal Inggris, Kapten James Cook, pada 1770.

McIntosh dan timnya akan membuat sebuah ekspedisi ke lokasi penemuan itu pada bulan Juli mendatang. Koin-koin tembaga itu diperkirakan berasal dari bekas Kesultanan Kilwa, di Afrika.

Kesultanan Kilwa menggunakan koin-koin itu saat melakukan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan dan memiliki hubungan dengan India pada abad ke-13 sampai ke-16.

Pulau Wessel di utara Australia atau di selatan pulau papua,
tempat ditemukannya koin tua tersebut.


Daerah Kesultanan Kilwa di Afrika berpengaruh dalam perdagangan hingga ke selatan Australia, yang kini telah hancur dan menjadi Warisan Dunia yang terletak di sebuah pulau di Tanzania.

Koin-koin tembaga itu menjadi koin pertama yang pernah diproduksi di kawasan sub-Sahara Afrika. Koin-koin ini juga hanya ditemukan di luar Afrika sebanyak dua kali. Pertama koin itu ditemukan di Oman pada awal abad ini dan kedua oleh Isenberg pada 1944.

McIntosh percaya koin-koin itu mengindikasikan bahwa ada rute perdagangan maritim yang menghubungkan Afrika bagian timur, negara-negara Arab, India, dan pulau-pulau penghasil rempah-rempah, lebih dari seribu tahun lalu.

Jika teori itu terbukti benar, ini berarti sudah ada peradaban lain yang menemukan dan melakukan hubungan dengan Australia enam abad sebelum bangsa Eropa mendarat di benua yang terletak di selatan Asia itu.

Dengan begitu sejarah Australia berarti harus ditulis ulang! Teori lain menunjukkan koin itu mungkin terdampar di Kepulauan Wessel setelah terbawa dari sebuah kapal karam.


Suku Aborigin sudah mengadakan kontak dan perdagangan dengan dunia luar, termasuk dari Asia dan Afrika jauh sebelum James Cook datang.

Ekspedisi McIntosh yang digelar pada Juli mendatang mungkin akan membantu para ilmuwan dan arkeolog menemukan jawaban bagaimana koin-koin itu bisa tiba di Australia.

McIntosh nantinya akan kembali ke lokasi yang ditandai dengan 'X' pada peta Isenberg, serta mencari sebuah rahasia gua Suku Aborigin.

Gua itu dikatakan dekat dengan pantai lokasi penemuan koin dan diperkirakan penuh dengan harta karun lainnya